Ahirnya Penghina Mbah Maemun zubair Minta maaf

Ahirnya Penghina Mbah Maemun zubair Minta maaf

Belum lama ini ada segelintir orang yang berani-beraninya menghina ulama' yang sudah melahikan ulama' ulama' besar yaitu Mbah maemun zubair, Tindakana ini tentunya mendapatkan reaksi tegas dari para kaum Nahdliyyin terutama badan otonom Gp ansor, banser. Penasaran apa yang di katakan oleh orang tersebut sehingga membuat panas suasana? demikianlah screenshotnya:

foto mas Dafid fuadi

Ingin tahu lebih detail dengan akun facebook atas nama Syaibah Mawal ini? berikut screenshotnya :

foto mas Dafid fuadi

Lalu apakah yang terjadi setelah terjadi setelah kejadian tersebut?

Densus 88 dari GP ansor/banser NU bergerak untuk menindak tegas terhadap orang ini yaitu ukh yaitu akun facebook yang bernama Syaibah Mawal, dan di bawa sowan ke ndalem mbah maemun, agar dia tahu siapa sebenarnya mbah maemun tersebut. ^-^

foto mas Moch Zain

Dan lihatlah ahlak dari para TNU (Tentara Nahdlatul Ulama') Gp Ansor/Banser Begitu tawadlu' dan sopan santun terhadap para ulama'nya dan juga bisa bringas dan tegas jika di usik, salah satunya Ulama'nya di hina padahal Ulama' adalah yang menjadi punjere bumi. (Ulama' tenan tapi, bukan ulama google)

foto mas Moch Zain

Kemudian Syaibah mawal tiba di rumah (ndalem) mbah maemun dan berikut adalah cuplikan dari Kang Huda detik-detik Syaibah Mawal di kediaman mbah maemun:

"Perjalanan Syaibah mawal sungkem ke Mbah Yai Maemun Zubair....diantar langsung Komandan Banser Kab Tangerang Sahabat Anwari dan 3 personil Banser Sahabat Hartono, Manarul Huda & sahabat Arif....begitulah NU...terlalu ramah & pemaaf...semoga Mbah yai Maimun senantiasa diberikan kesehatan dan panjang umur....alfatihah..."

Foto Kang Huda

Sebelumnya ia telah minta maaf melalui akun facebooknya atas nama Syaibah Mawal bukan hanya satu kali namun 2 kali, sepertinya benar-benar tobat dan tidak akan mengulanginya lagi.

Mungkin semua ini menjadi sebuah pelajaran bagi kita bahwa jangan main-main dengan media sosial seperti facebook, twitter, google plus dan lain sebagainya, karena apa yang kita tulis, kita bagi semua akan terpantau oleh badan intelijen Negara begitu juga tidak lepas dari pantauan densus 88 NU.

Selain daripada itu perlu anda ketahui bahwasanya ngerinya menghina seorang ulama bukan hanya sebatas di bawa oleh tim densus 88 Nu namun juga ngeri untuk kehidupan kita sendiri arena ulama adalah warisan para nabi, kata beliau "Barang siapa yang menyakitinya maka sama saja menyakitiku"